Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica Proortioni et Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat subjudul “Tractus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan. Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi.
Setahun setelah buku tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan di Italia.
Luca Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi
Sumber: www.alchetron.com
Seiring
berjalannya waktu, akuntansi mulai diakui sebagai disiplin ilmu
tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa
di dunia barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional
dengan standar dan praktek nasional yang melekat erat dengan hukum dan
aturan profesional.
Dari
sistem ini, pembukuan dan laporan keuangan dapat tersusun secara
sistematis dan terpadu karena dapat menggambarkan laba, rugi, kekayaan,
serta hak milik perusahaan.
Selanjutnya,
sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan nama orang yang
mengembangkannya atau dari nama negara masing-masing. Seperti misalnya,
Sistem Anglo Saxon di Amerika Serikat dan Inggris serta Sistem
Kontinental di Belanda.
Saat
ini, sistem akuntansi yang paling banyak digunakan adalah Anglo Saxon.
Ini disebabkan karena Anglo Saxon dapat mencatat berbagai macam
transaksi secara lebih mudah. Di samping itu, sistem Anglo Saxon
melakukan pembukuan yang terdapat dalam satu bagian akuntansi. Sedangkan
sistem lain justru memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi.
B. Sejarah Akuntansi di Indonesia
Pada
zaman penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem
Kontinental atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun
sama-sama berasal dari pembukuan berpasangan, tetapi akuntansi berbeda
dengan tata buku.
Setelah
tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di
Indonesia pun berganti dari Kontinental menjadi Anglo Saxon.
1) Pada tahun 1957, peristiwa konfrontasi Irian Barat
yang melibatkan Indonesia dan Belanda, sehingga berakibat pada seluruh
pelajar yang berada di Belanda ditarik dan melanjutkan studinya di
berbagai negara. Salah satunya adalah Amerika.
2) Penanaman Modal Asing (PMA) memberikan dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
Pada
perkembangan berikutnya, akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap
kondisi global, peningkatan transparansi laporan keuangan, dan
peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia.
0 Komentar